20/11/16
BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR (Learning How to Learn)
Setelah malam ini kita mempelajari
tentang “Learning How to Learn”
maka kali ini kita akan praktek membuat Design Pembelajaran ala kita.
Kami tidak akan memandu banyak, mulailah mempraktekkan "learning how
to learn" dalam membuat NHW #5.
Munculkan rasa ingin tahu bunda semua tentang apa itu design
pembelajaran.
Bukan hasil sempurna yg kami
harapkan, melainkan "proses" anda dalam mengerjakan NHW #5 ini yg
perlu anda share kan ke teman-teman yg lain.
Selamat Berpikir, dan selamat menemukan hal baru dari proses belajar anda
di NHW #5 ini.
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/
Design
Pembelajaran
Selama
ini saya hanya mengikuti kajian dan seminar sesuai dengan tema yang ada, tidak
ada perencanaan tema apa yang akan dipelajari karena saya mempelajarinya sesuai
dengan ketersediaan waktu dan temanya pun ditentukan oleh panitia acara,
misalnya bulan ini membahas tentang komunikasi, selanjutnya tentang disiplin,
atau tentang pendidikan seksual. Ini dikarenakan saya mempelajarinya setahap
demi setahap melalui seminar dan pelatihan, bukan melalui lembaga formal yang
mengharuskan saya memulai dari semester satu sampai selesai di semester akhir.
Namun, entah mengapa saya
menikmatinya karena saya merasa passion
saya adalah ilmu seputar pengasuhan anak. Saya merasa suka dan tidak merasa
bosan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan pengasuhan anak. Lalu, apakah
saya merasa puas setelah mempelajari ilmu tersebut? Ternyata tidak, saya malah
merasa benar-benar buta dan kosong tentang ilmu pengasuhan anak, itulah mengapa
saya semakin ingin tahu dan belajar lebih banyak lagi.
Setelah mempelajari ilmu pengasuhan
anak, barulah saya menyadari kesalahan-kesalahan yang sudah terlanjur saya
lakukan dalam mengasuh anak. Apakah kesalahan-kesalahan tersebut membuat kita
menyesali dan meratapinya kemudian menyalahkan diri sendiri dan orang lain? Tentu
saja tidak, kita hidup bukan hanya melihat dari kaca spion tetapi harus melihat
kedepan. Boleh saja melihat kaca spion sesekali sambil tersenyum menyadari
kesalahan yang diperbuat dan berusaha belajar dari kesalahan tersebut. Saat ini
yang paling penting adalah memikirkan apa yang harus kita lakukan ke depannya
dalam mendampingi anak-anak kita. Untuk itulah diperlukan design pembelajaran
sehingga dapat mengembangkan struktur berfikir mereka karena usia anak-anak
sangat menyerap semua hal yang dipelajari dan otak mereka tidak
terkotak-kotakan seperti halnya pada orang tua.
Design
pembelajaran anak pertama, IVK (5 tahun 11 bulan):
1. Cara mengasah gaya belajar kecerdasan bahasa:
- Memperbanyak perbendaharaan kata dengan membaca
buku, minimal 5 kosakata baru dalam sehari.
- Membacakan cerita dan menanyakannya kembali “What
is the moral of the story?”
- Membuat jurnal/diary baik berupa gambar atau
tulisan dan mengumpulannya menjadi portofolio
- Memberanikan dirinya untuk bercerita tentang
pengalamannya sehari-hari, misalnya sebelum tidur
2. Cara mengasah gaya belajar kecerdasan spasial/visual:
- menyediakan peralatan menggambar atau melukis
- membiarkan menghias atau mengatur kamar tidur
- dorong untuk meningkatkan hobinya misalnya
photografi
- mengasah kempuan mengenal jalan dengan mengajarkan
rute
3. Cara mengasah gaya belajar kecerdasan diri/intrapersonal:
- membiasakan anak menuliskan isi hatinya melalui
diary atau jurnal
- melatih anak berfikir mengenai diri sendiri
- bertukar pikiran mengenai kekuatan, kelemahan dan
minat anak
- dorong anak untuk mengekspresikan emosinya dan
untuk bertanya
4. Cara mengasah gaya belajar kecerdasan
alam/natural:
- belajar dari alam, hujan, tumbuhan, bebatuan,
sungai, matahari
- memelihara binatang kesayangan minimal berumur 7
tahun
- berkebun
- mengajak ke cagar alam, misalnya pergi ke museum
dan kebun binatang
- mengamati lingkungan secara spesifik misal
mengamati langit, mengkoleksi bunga atau daun
Design
pembelajaran anak kedua, NZK (4 tahun 5 bulan):
1. Cara mengasah gaya belajar kecerdasan bahasa:
- Memperbanyak perbendaharaan kata dengan membaca
buku, minimal 5 kosakata baru dalam sehari.
- Membacakan cerita dan menanyakannya kembali “What
is the moral of the story?”
- Membuat jurnal/diary baik berupa gambar atau tulisan
dan mengumpulannya menjadi portofolio
- Memberanikan dirinya untuk bercerita tentang
pengalamannya sehari-hari, misalnya sebelum tidur
2. Cara mengasah gaya belajar kecerdasan angka,
logika, matematika:
- Merangsang rasa ingin tahu dengan buku dan film
mengenai ilmu pengetahuan
- Mengajak anak melakukan suatu percobaan sederhana
- Menyediakan sarana yang dibutuhkan anak misalnya
menyiapkan barang bekas
3. Cara mengasah gaya belajar kecerdasan
spasial/visual:
- menyediakan peralatan menggambar atau melukis
- membiarkan menghias atau mengatur kamar tidur
- dorong untuk meningkatkan hobinya misalnya
photografi
- mengasah kempuan mengenal jalan dengan mengajarkan
rute
4. Cara mengasah gaya belajar kecerdasan
nada-musikal-ritme:
- Suasana di rumah sering didengarkan ayat-ayat suci
Alquran
- Mendengarkan Qiroah dan saba’ah
- Bermain tebak suara
- Mengaji bersama
- Menirukan berbagai macam bunyi
- Bernyanyi sambil mengerjakan kegiatan sehari-hari
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar